BalapMotor.Net – Lorenzo adaptasinya bersama Honda lebih mudah ketimbang Ducati musim lalu. Juara dunia lima kali ini lebih lanjut mengatakan ia merasa lebih nyaman dengan motor Honda RC213V dibanding Ducati Desmosedici GP.
Pembalapa anyar Repsol Honda ini sempat absen di Sepang, karena alami cedera pada pergelangan tangannya. Namun, akhirnya turun di Tes MotoGP Qatar meski kondisi fisiknya belum fit 100%. Lorenzo kesulitan di awal tes, namun perlahan tapi pasti berhasil terus pertajam catatan waktunya.
Jorge Lorenzo akhirnya berhasil mencatatkan waktu tercepat kelima pada hari terakhir, dan tercepat keenam waktu kombinasi. Meskipun awalnya merasa kesulitan temukan kenyamanan di atas RC213V, kini Lorenzo senang atas kemajuan yang dibuat sepanjang tes.
“Saya merasa lebih beradaptasi dengan Honda ketimbang Ducati musim lalu. Tapi saya masih harus temukan banyak hal, terutama soal kecepatan. Sayangnya, kondisi fisik saya saat ini lebih buruk (dibanding musim lalu), berharap di Argentina nanti kondisi saya membaik dan pada balapan ketiga (Austin) sudah fit 100%. Ketika Anda sudah bekerja pada set-up, kami terus meningkatkan motor, karena secara keseluruhan sudah baik,” ucap X-Fuera dikutip dari laman motorsport.com.
“Kami makin kompetitif, gapnya semakin dekat dengan pembalap tercepat. Sangat puas, karena itu berarti kami miliki potensi dan jika terus bekerja, kami terus melaju. Sekarang kami jauh lebih dekat. Kami miliki potensi besar dan yakin jika kami terus bekerja seperti ini, dengan semua potensi Honda, saya akan lebih pahami karakteristik motor, ditambah dengan kondisi yang lebih fit. Perkembangan kami luar biasa, potensinya juga sangat besar,” tambahnya.
Pada hari terakhir tes, sempat alami kecelakaan di tikungan 2, kondisinya belum sembuh total namun ia kembali terjatuh. Kondisi ini sempat membuat Lorenzo khawatir, pasalnya jika cederanya bertambah parah, tentu ia bisa saja tak tampil di balapan pembuka, beruntungnya tak terjadi apa-apa pada cedera Lorenzo.
“Saya terjatuh sangat keras, karena kondisi suhu dan kelembaban yang rendah. Kejadian itu membuat saya takut karena sedang berada dalam race mode. Sebuah kesalahan melakukan setengah simulasi saat itu. Bagian depan terkunci ketika saya di trek luru, dan (ketika jatuh) saya berusaha melindungi tangan sebaik mungkin,” papar Jorge Lorenzo. [DK]