BalapMotor.Net – Maverick Vinales memulai musim baru dengan era baru, dimulai dari mengubah nomornya dari #25 ke #12. Tak hanya itu saja, Kepala Kru juga baru dari Ramon Forcada menjadi Esteban Garcia, hingga pelatih balapnya untuk musim depan pun berubah yaitu Julian Simon.
Esteban Garcia bukanlah sosok asing buat Vinales, mantan kepala mekanik Bradley Smith di KTM merupakan orang yang juga pernah bekerja dengan Vinales di kelas Moto3 musim 2013, serta berjasa membawa dirinya merengkuh gelar juara dunia. Namun, Vinales menyayangkan perihal berita yang menyebut adanya perseteruan antara dirinya dengan Forcada, padahal itu tidak benar, dan seharunsya Yamaha bisa mendinginkan berita ini.
“Saat tahu bahwa Ramon Forcada tidak lagi bekerja dengan saya, segalanya tidak berjalan dengan baik. Saya dianggap membuat keputusan, padahal saya tidak memutuskannya sepihak. Itu keputusan bersama dengan Yamaha. Ketegangan dengan Forcada (seharusnya) tidak perlu,” ucap Vinales, dikutip dari laman autosport.
“Secara teknis sulit menemukan orang yang lebih baik dari dia, tetapi saya dianggap sebagai satu-satunya yang bertanggung jawab atas kepergiannya dan tentu itu tidaklah benar. Itu melukai kami, karena saya bertarung untuk kejuaraan dan Ramon harus berkonsentrasi,” tambahnya.
Vinales sadar betul bahwa dirinya perlu tegas dalam pengambilan keputusan terutama untuk masalah teknis. Pada akhir MotoGP 2018, Yamaha terlihat sudah berubah ke arah yang positif dan ini membuat Yamaha mampu kembali meraih kemenangan, ini akan menjadi modal berharga pengembangan motor di musim depan.
“Pada awal musim (2018) saya seharusnya lebih tegas dalam mengambil keputusan utamanya untuk masalah teknis, misal ketika saya diminta untuk mencoba lagi mesin 2016. Pada saat itu saya tidak cukup tegas, sehingga harga yang harus dibayarkan pun mahal (hasil negatif),” papar The Top Gun. [DK]