BalapMotor.Net – Valentino Rossi berharap rekor tanpa kemenangan terpanjang buat Yamaha di MotoGP akan memicu reaksi cepat bahwa perlu adanya sebuah perbaikan yang nyata dari pabrikan. Aragon sepertinya petaka buat Rossi, karena tak mampu finis di posisi podium, hanya 10 besar saja.
Bahkan Rossi harus start dari posisi jauh di belakang. Derita Yamaha tak sampai disitu, para pembalap satelit juga terlihat tak mampu bersaing, baik Johann Zarco dan Hafizh Syahrin masing-masing hanya mampu finish di posisi 14 dan 18.
Ditanya soal terciptanya sejarah 23 race tanpa kemenangan buat Yamaha, Rossi pun akhirnya menjawab. “Saya harap penting bagi Yamaha untuk bereaksi cepat. Mungkin beberapa orang top melihat nomor itu, dan bertanya; mengapa?” ucap Rossi.
Rossi sempat merasakan sedikit perbaikan saat sesi warm-up jelang race berlangsung, meskipun ini belum bisa dikatakan sempurna. Terakhir kali Rossi merasakan Yamaha membuat kemajuan signifikan dengan M1 miliknya itu terjadi pada 2015 lalu.
“Kami mencoba membuat perubahan besar pada motor, dan saya merasa jauh lebih baik saat warm-up. Pada akhirnya, balapan itu tidak terlalu buruk bagi saya. Saya memulai sangat jauh di belakang, tetapi saya konstan saat balapan dan mampu finish di posisi 10 besar, padahal sebelumnya saya tak yakin. Ini menandakan kalau kita punya potensi, kami berharap bisa berkembang,” papar The Doctor.
“Kami membuat kemajuan yang signifikan dengan M1 itu terjadi ketika tes di Aragon 2015 lalu, ini adalah terakhir kalinya, saat itu masih dengan Brigdestone. Kami juga sempat jalani tes sebelum balapan di Assen pada Juni musim lalu, kemudian di Assen saya berhasil menang,” tambahnya. [DK]