Drag Bike Purworejo: Balapan Sempat Terhenti, Rony Caplin Pertajam di Heat 2 Ninja TU !

Aksi Rony Caplin diatas motor SRR Hasil Ayam
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Seperti yang sudah sempat disinggung pada artikel sebelumnya, dimana pada balap Purworejo kemarin kondisi sirkuit yang kurang ideal untuk para pembalap cetak best time. Apalagi saat kelas Sport 2T TU 155cc diberangkatkan. Tak ada satu pembalap pun yang sanggup menembus timer 7,0-7,1 detik seperti catatan waktu ideal di kelas ini. Lima podium teratas dihuni dengan catatan waktu rata-rata 7,3 detik.

Dengan tenaga besar yang dimiliki oleh motor-motor yang kerap bermain di kelas FFA ini, pantaslah jika timer sangat melorot bila dimainkan di kondisi sirkuit yang kurang ideal. Terlepas dari kondisi sirkuit, dari pantauan di dalam paddock, nampak hadir sejumlah tim seperti ARP Waingapu ABRT20, TKTDW RDS Racing Exhaust dan SRR Hasil Ayam.

NHKhelm

Balapan di kelas ini juga sempat terhenti akibat sedikit terjadi trouble pada sistem timing. Hal ini menyebabkan timer dari Nico Sakauw (ARP Waingapu ABRT20) melorot sangat jauh sampai 8 detik, padahal dengan motor yang sama Kiki Codet bisa mencetak timer 7,371 detik. Tentu saja hal ini diprotes oleh crew dari Nico Sakauw. Berdasarkan keputusan panitia dan dewan juri, diambil jalan tengah bahwa balapan dilangsungkan dengan system 2 Heat. Artinya pembalap melakukan 2 kali start dan catatan waktu terbaiklah yang akan diambil (kecuali yang tertangkap jump start di Heat 1).

Situasi diskusi antara panitia, juri dan pembalap
Situasi diskusi antara panitia, juri dan pembalap

Pada heat pertama, Kiki Codet (Demak) memimpin dengan waktu 7,371 detik dan disusul di posisi kedua ada Rony Caplin (Klaten) dengan 7,372 detik. Namun pada Heat 2, dengan sangat cemerlang Rony sukses mempertajam waktunya menjadi 7,323 detik dan Codet justru melorot di 8,344 detik. Dari hasil tersebut maka juara pertama dipimpin oleh Rony Caplin, Kiki Codet, Fandi Pendol, Nico Sakauw dan Bayu Ucil. Cek Hasil

“Motor ini masih memamfaatkan magnet standarnya mas. Kalau untuk porting, saya mematok tinggi 28,5 mm dan lebar 42 mm. Untuk karburator saya memakai karbu PWK AirStrike 38 dan knalpot mengandalkan Creampie Jogjakarta”, ungkap Setiyoko atau yang lebih dikenal dengan Penceng mekanik dari SRR Hasil Ayam.

Motor ini sebenarnya sudah menunjukkan tajinya pada event AHRS Seri 1 lalu di Sukoharjo. Di kelas Super FFA, motor ini berhasil duduk diposisi kelima bersama pembalap Erwin Sredek (Mojokerto). Dapat disimpulkan bahwa motor asal Klaten ini sangat patut diperhitungkan kiprahnya di kancah drag bike nasional.

“Motornya lumayan liar mas hehe. Untuk power menurut saya merata mas dari bawah sampai atas alias ngisi terus mas”, ungkap Rony Caplin yang kerap melakukan setting di GDS Klaten ini.

Wah patut disimak terus nih progress positif dari ninja TU milik SRR Hasil Ayam di event-event balap selanjutnya. #MariBerprestasi [ richard ]

Ronny Caplin (Kiri) dan Setiyoko "Penceng"
Ronny Caplin (Kiri) dan Setiyoko “Penceng”

IMG_9722

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakBulan Depan Bodisa Gelar Matic Race Di Sentul Karting
Artikulli tjetërDrag Bike Purworejo: New Ninja Standar, Jenglot Pimpin Kelas Open !
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike