Drag Bike Magelang: Chodox Tembus 6 Detik di Trek Menanjak

Magnet standar mengatarkan Chodox tembus 6,981 detik di trek menanjak | foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Ini dia berita paling panas di event Final Kratingdaeng Drag Bike BSMC di Kujon, Borobudur, Ahad kemarin. Di kelas Sport 2T TU 155cc yang merupakan salah satu kelas poin, “Si Raja Drag Bike Indonesia” lagi-lagi bikin geger. Dengan kondisi sirkuit yang menanjak, Eko Chodox justru melesat hingga tembus 6,981 detik.

Didukung settingan berbahaya dari “Bapak 2Tak Indonesia” yaitu M. Yusron sebagai mekanik dari Simple Concept Ole, target 6 detik memang sudah lama diincar. Motor kelir kusam ini sebelumnya memang pernah tembus 6 detik oleh Eza Chemonk di event TPM Banjarpatroman beberapa bulan yang lalu. Kala itu Chemonk berhasil tembus pada catatan waktu 6,955 detik dengan kondisi sirkuit normal.

NHKhelm

Diakui oleh Chodox, spek mesin tidak jauh berbeda dengan event-event sebelumnya. Perubahan terjadi pada kompresi yang diturunkan, porting Ex dibuat lebih tinggi 27,5 dan magnet diganti memakai magnet standar.

“Ubahan pada motor ini punya tujuan supaya power motor selalu kuat dari putaran bawah sampai atas mas. Karena pakai magnet standar yang bobotnya lebih berat dari magnet sebelumnya, otomatis kompresi juga ikut diturunkan supaya ngga over power”, ungkap Chodox yang mulai mengorek motor balap sendiri ini.

Eko Chodox berpeluang besar menjadi juara di seri TPM | Foto: Richard
Eko Chodox berpeluang besar menjadi juara di seri TPM | Foto: Richard

Meski di Kujon, Borobudur kemarin tidak semua jagoan ninja TU datang, tapi dapat dipastikan dengan timer 6,9 detik akan cukup bikin jagoan ninjat TU yang lain putar otak. Di tahun ini saja, baru 5 pembalap termasuk Chodox yang mampu tembus di angka 6,9 detik dengan settingan motor ninja TU.

“Kemarin saya juga podium satu di bracket 8 mas, naik motor bikinan sendiri hehe. Timer aslinya sih bisa 7,5 detik, cuma kemarin saya ubah ukuran final gear sama settingan karbu biar lebih loading motornya. Kalo kemarin saya ngga bawa ninja standar Simple Concept, saya bakal naikin motor saya sendiri mas di kelas ninja standar open hahaha”, ungkap Chodox santai.

Dengan settingan motor seperti ini, posisi Chodox di event berseri lainnya tentu akan sangat diunggulkan. Khususnya di event Pertamax Drag Bike yang tinggal menyisakan seri finalnya. Posisi Chodox masih bertengger di puncak klasemen poin. Bila kondisi motor masih prima seperti saat ini, maka bukan tidak mungkin, musim 2016 ini Chodox akan memegang satu gelar event bergengsi. [ richard ]

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakDrag Bike Magelang : Bayu dan Batank Tergeser, Dicky GA Rebut Juara Umum
Artikulli tjetërDua Pembalap Jocell Kawahara Terbaik di Drag Bike Jambore Otomotif Jawa Barat 2016
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike