Drag Bike Cimahi : Ban IRC Speed King Jadi Pilihan

Ban IRC Speed King Jadi Pilihan
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Di gelaran Sumber Production Trijaya Racing Open Drag Bike KYT Mimaki 201M yang digelar siang tadi (2/10) ternyata banyak dari pesertanya memilih ban IRC Speed King pada pacuan mereka. Di balap kebut lurus 201 meter, tentunya ban sangat berpengaruh terhadap catatan waktu.

Perlu diketahui, gelaran yang dipentas oleh Sumber Production ini mampu menyedot 473 starter. Meskipun tidak sebanyak di gelaran sebelumnya, namun tetap saja 473 starter merupakan jumlah yang cukup banyak. Menurut penuturan dari Dodiyanto dari PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen ban IRC, ternyata ada sekitar 70 persen motor yang turun di gelaran ini menggunakan ban IRC Speed King.

NHKhelm
Dodiyanto (kanan) bersama Sumber agung Rizki (kiri) selaku pentolan Sumber Production
Dodiyanto (kanan) bersama Sumber agung Rizki (kiri) selaku pentolan Sumber Production

“ Saat saya mencoba mengecek paddock, ternyata ban IRC Speed King yang merupakan kembaran dari ban IRC Eat My Dust banyak digunakan oleh para peserta. Kalau saya hitung sekitar 70% yang menggunakanya. Ini membuktikan kalau ban IRC Speed King sudah diterima di  kalangan drag bike,” ungkap Dodiyanto yang sengaja datang dari Jakarta ini.

Mengenai alasan dari para pengguna ban IRC Speed King, ternyata harga dari ban IRC Speed King yang mempunyai spek yang sama dengan ban IRC Eat My Dust yang diimpor dari Thailand ini lebih murah.

“ Saat saya tanyai alasan mereka ternyata karena ban IRC Speed King harganya cukup terjangkau. Harganya sendiri hampir ½ dari ban IRC Eat My Dust di pasaran,” tambah Dodiyanto yang sering dibilang mirip Ahmad Dhani ini. Pokonya sudah terbukti deh. [ luvo ]

Ban IRC Speed King Jadi Pilihan
Ban IRC Speed King Jadi Pilihan

 

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakHasil Drag Bike Cimahi 2 Oktober 2016
Artikulli tjetërAndre Sondakh Kunci Gelar Juara Nasional MX2 2016
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013